Empat kekalahan terakhir MU menjadi perhatian besar. Setelah kemenangan gemilang melawan Viktoria Plzen dan Manchester City, performa mereka merosot tajam:
1. Tottenham 4-3 Manchester United (20/12/2024, Carabao Cup)
Kalah dramatis meski mendominasi pertandingan, MU menunjukkan kelemahan di lini belakang yang dieksploitasi oleh efisiensi serangan Spurs.
2. Manchester United 0-3 Bournemouth (22/12/2024, Premier League)
Bournemouth menghukum ketumpulan lini depan MU meski tuan rumah mendominasi penguasaan bola.
3. Wolverhampton 2-0 Manchester United (27/12/2024, Premier League)
Kartu merah Bruno Fernandes di babak kedua membuat MU kehilangan kreativitas di lini tengah.
4. Manchester United 0-2 Newcastle (31/12/2024, Premier League)
Tanpa Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte, MU kembali gagal menciptakan peluang berarti dan tampil kurang tajam di depan gawang.
Dari empat laga tersebut, MU hanya mampu mencetak tiga gol (semuanya melawan Tottenham) dan gagal mencetak gol dalam tiga laga berikutnya. Sebaliknya, gawang mereka kebobolan 11 kali, menunjukkan lemahnya pertahanan.
Krisis di Semua Lini
Beberapa masalah utama yang harus segera diatasi oleh Ruben Amorim:
1. Lini Serang yang Tumpul
Statistik menunjukkan bahwa MU sering kali mendominasi penguasaan bola, tetapi minim efektivitas di depan gawang. Pemain seperti Marcus Rashford dan Rasmus Højlund belum mampu memberikan kontribusi maksimal.
2. Pertahanan yang Rapuh
Kerapuhan lini belakang menjadi sorotan utama. Absennya Raphael Varane akibat cedera semakin memperburuk situasi.
3. Mentalitas yang Menurun
Empat kekalahan beruntun jelas memengaruhi mental para pemain. Tekanan dari fans dan media semakin menambah berat beban tim.
Awal Tahun yang Berat
Jadwal MU di awal tahun baru tak kalah menantang. Mereka akan bertandang ke markas Liverpool pada 5 Januari 2025 dalam lanjutan Premier League dan menghadapi Arsenal di FA Cup pada 12 Januari 2025.
Jika Amorim dan timnya gagal bangkit, catatan buruk ini bisa berlanjut dan semakin memperburuk situasi. Dengan waktu yang semakin sempit, diperlukan perbaikan instan baik dari segi taktik maupun mentalitas tim.
Harapan untuk Bangkit
Meski baru 11 pertandingan memimpin MU, Ruben Amorim masih punya kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Fans berharap filosofi permainan menyerang khas Amorim dapat segera menyatu dengan skuat.
Namun, itu semua bergantung pada bagaimana Amorim mengatasi tekanan besar yang ada saat ini. Jika mampu membalikkan keadaan, awal 2025 bisa menjadi titik balik bagi Manchester United. Jika tidak, krisis ini bisa menjadi tanda kemunduran lebih lanjut bagi Setan Merah.
Posting Komentar