Kupat Tahu Singaparna: Legenda Kuliner di Bandung

MAKANAN - Di tengah hiruk-pikuk Kabupaten Bandung, terdapat satu kuliner legendaris yang patut dicoba, yaitu kupat tahu Singaparna. Dikenal dengan cita rasanya yang khas, kuliner ini telah dijajakan oleh Mang Ade sejak tahun 1994.

Mang Ade, pemilik Klinik Lapar, memulai usaha ini dengan berjualan menggunakan gerobak sederhana. Selama sepuluh tahun pertama, ia berkeliling sebelum akhirnya menetap di lokasi sekarang, tepat di samping Mapolsek Pameungpeuk, sekitar tahun 2005 atau 2006.

"Nama Klinik Lapar saya pilih karena kupat tahu ini bisa menjadi 'obat' bagi perut yang lapar," ungkap Mang Ade.

Sebelum terjun ke dunia kuliner, Mang Ade menjajal berbagai usaha, termasuk berjualan kain batik dan merantau ke Kediri. Namun, panggilan untuk kembali ke kampung halaman dan berjualan kupat tahu di Pameungpeuk mengubah arah hidupnya.

Proses Pembuatan yang Otodidak

Meskipun awalnya tidak mengetahui cara membuat kupat tahu, Mang Ade belajar secara otodidak dengan bertanya kepada penjual di kampung halamannya. Kini, racikannya dikenal luas dan menjadi favorit di daerah tersebut.

Menu dan Harga

Satu porsi kupat tahu Mang Ade dibanderol seharga Rp 12.500, sementara jika ditambah telur, harganya menjadi Rp 15.000. Dalam sehari, Mang Ade bisa menjual lebih dari 200 porsi, dibantu oleh istri dan anak-anaknya.

Kupat tahu khas Mang Ade memiliki tekstur yang padat dan empuk, dengan bumbu kacang yang halus dan gurih. Warungnya buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 15.30 WIB.

Kupat tahu Singaparna di Klinik Lapar bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian dari warisan kuliner yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Jika Anda berada di Kabupaten Bandung, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan yang ditawarkan Mang Ade.

Posting Komentar