Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menjelaskan bahwa estimasi ini berasal dari rata-rata pengeluaran setiap keluarga yang melakukan perjalanan. Dengan asumsi jumlah pemudik setara dengan 27,67 juta keluarga dan rata-rata pengeluaran Rp 3,3 juta per keluarga, potensi perputaran uang mencapai Rp 91,3 triliun dan dapat mendekati angka Rp 100 triliun.
Faktor Pendukung Peningkatan Pemudik
Terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi tingginya jumlah pemudik tahun ini:
- Tabungan dan Rencana Liburan: Banyak masyarakat yang telah menabung dan merencanakan perjalanan jauh-jauh hari untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.
- Libur Panjang: Periode libur yang lebih panjang memberikan waktu lebih bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan.
- Kebijakan Tarif Penerbangan: Pemerintah telah menurunkan tarif penerbangan hingga 10%, yang turut mendorong minat masyarakat untuk bepergian.
Destinasi Populer dan Tujuan Perjalanan
Selama libur Nataru, diperkirakan sebanyak 55,86 juta perjalanan terjadi antarprovinsi. Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, dan Bali menjadi tujuan utama. Sebagian besar masyarakat lainnya, yakni 54,81 juta orang, memilih tetap berlibur di dalam provinsi masing-masing.
Tujuan perjalanan terbagi menjadi:
45,28% untuk merayakan Tahun Baru.
11,66% untuk Natal.
40,06% untuk merayakan keduanya.
Dampak Ekonomi di Berbagai Sektor
Perputaran uang ini memberikan dorongan besar bagi sektor transportasi seperti angkutan udara, darat, dan laut. Usaha di bidang pariwisata juga diprediksi mengalami lonjakan pendapatan, termasuk hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan pengrajin oleh-oleh khas daerah.
Industri makanan, minuman, dan fashion juga diharapkan mencatat peningkatan penjualan. Produk seperti kue, roti, daging, minuman ringan, dan alkohol menjadi kebutuhan utama selama libur Nataru.
Bank Indonesia mendukung kelancaran transaksi dengan menyiapkan Rp 133,7 triliun uang tunai untuk kebutuhan masyarakat. Program khusus seperti “Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai” menyediakan uang pecahan kecil hingga Rp 345 miliar.
Kontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi
Perputaran uang yang tinggi selama libur Nataru diperkirakan mendorong konsumsi rumah tangga dan menyumbang pada pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024. Sarman optimistis bahwa hal ini akan membantu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% pada 2024.
Momentum ini tidak hanya menjadi perayaan bagi masyarakat, tetapi juga penggerak ekonomi nasional yang merata hingga ke berbagai daerah.
Posting Komentar