Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengungkapkan bahwa kru penyelamat mereka telah mengangkut 19 jenazah, mayoritas di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang terjadi di berbagai wilayah Jalur Gaza pada malam dan dini hari tersebut.
“Korban jiwa termasuk seorang bayi yang baru lahir,” kata Bassal kepada kantor berita AFP.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait tindakan militernya di Gaza. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa Israel akan terus mengintensifkan serangan dan mengambil alih kendali seluruh wilayah Gaza.
“Pertempuran berlangsung sangat intens, dan kami terus mengalami kemajuan. Kami akan menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza,” ujar Netanyahu dalam sebuah video yang disiarkan oleh AFP pada Selasa (20/5).
Pernyataan Netanyahu
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerah dalam pertempuran ini. “Tidak ada yang bisa menghentikan kami. Untuk berhasil, kami harus bertindak dengan cara yang tidak dapat dihentikan,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, jumlah korban tewas telah mencapai 3.340 orang, menjadikan total korban perang secara keseluruhan menjadi 53.486. Angka ini menunjukkan betapa parahnya dampak konflik yang sedang berlangsung.
Dalam pertemuan negosiator yang berlangsung di Qatar beberapa hari yang lalu, Netanyahu menyatakan bahwa Israel terbuka untuk kesepakatan yang dapat mengakhiri pertempuran. Namun, syarat yang diajukan mencakup pembebasan semua sandera, pengasingan para pemimpin Hamas, dan pelucutan senjata di Gaza.
Situasi di Jalur Gaza semakin mendesak, dengan banyaknya korban jiwa dan meningkatnya ketegangan. Dunia internasional terus memantau perkembangan ini, berharap ada solusi damai yang dapat menghentikan kekerasan dan membawa keamanan bagi semua pihak yang terlibat.
Posting Komentar