Kasus ini terjadi di Wakaf Tengah, Kuala Terengganu, ketika wanita tersebut tertarik dengan sebuah iklan penjualan mangga arumanis yang muncul di Facebook pada tanggal 20 Mei. Iklan tersebut menawarkan harga yang sangat menarik, sehingga ia merasa tertarik untuk melakukan pembelian.
Setelah menghubungi penjual, wanita itu menerima tautan konfirmasi pembelian. Tanpa merasa curiga, ia mengikuti semua instruksi yang diberikan, termasuk mengirimkan kode identifikasi yang dihasilkan sistem. Wanita ini mengira bahwa proses tersebut adalah prosedur standar dalam berbelanja online.
Keesokan harinya, wanita tersebut terkejut saat melihat rekening banknya. Ia mendapati sejumlah transaksi mencurigakan yang tidak dikenalnya. Dalam waktu singkat, dana sebesar RM 67.573,63 atau lebih dari Rp 260 juta telah hilang dari rekeningnya. Merasa panik, ia segera menghubungi pihak bank untuk memblokir akun dan mencegah kerugian lebih lanjut.
Pihak kepolisian Terengganu telah mengonfirmasi kejadian ini dan sedang melakukan penyelidikan di bawah Pasal 420 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Malaysia yang berkaitan dengan penipuan. Dalam pernyataan resmi, polisi mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berbelanja online, terutama terhadap tautan yang dikirim melalui media sosial.
Penipuan online dengan modus seperti ini sering kali menyasar produk populer, terutama makanan dan buah-buahan, untuk menarik perhatian korban. Polisi mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan mengklik tautan yang meminta informasi pribadi atau akses ke akun bank.
Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Beberapa kasus serupa telah dilaporkan di Malaysia dan Singapura, termasuk penipuan berkedok penjualan durian dan produk makanan lainnya. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi keaslian penjual sebelum melakukan transaksi online.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi diri dari penipuan. Pastikan untuk selalu berbelanja dari sumber yang terpercaya dan tidak ragu untuk mencari informasi lebih lanjut sebelum melakukan transaksi.
Kasus penipuan online ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati saat berbelanja secara daring. Dengan meningkatnya teknologi, modus penipuan juga semakin canggih. Oleh karena itu, selalu lakukan pengecekan dan pastikan keamanan saat melakukan transaksi online agar tidak menjadi korban selanjutnya.
Posting Komentar