Zelensky mengungkapkan bahwa serangan rudal dan pesawat tak berawak dari Rusia semakin meningkat, dengan tujuh orang dilaporkan terluka akibat serangan tersebut. Dia menegaskan bahwa Ukraina telah menerima usulan gencatan senjata dari AS, namun Presiden Rusia, Vladimir Putin, menolak tawaran tersebut. Ukraina kini menantikan tanggapan dari pemerintah AS mengenai situasi ini.
"Kami menunggu tanggapan dari Amerika Serikat, tetapi hingga kini belum ada kabar," ujar Zelensky dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh AFP pada Senin (7/4/2025).
Rusia mengklaim telah menguasai sebuah desa di wilayah Sumy, Ukraina, dalam serangan lintas batas yang jarang terjadi, namun Ukraina membantah klaim tersebut sebagai "disinformasi". Wakil Perdana Menteri pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko, juga menegaskan bahwa Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di seluruh Ukraina menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk rudal balistik dan pesawat tak berawak.
Zelensky menekankan bahwa peningkatan jumlah serangan udara dari Rusia menunjukkan bahwa tekanan terhadap negara tersebut masih belum cukup kuat.
Reaksi Trump terhadap Putin
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga menyampaikan kemarahannya terhadap Vladimir Putin. Dalam wawancara dengan NBC News, Trump mengungkapkan kekecewaannya karena proses perundingan gencatan senjata di Ukraina berlangsung lambat.
Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50% kepada negara-negara yang membeli minyak dari Rusia jika Putin tidak setuju untuk menghentikan konflik.
"Jika Rusia dan saya tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang diekspor dari Rusia," tegasnya.
Pernyataan ini menunjukkan perubahan sikap Trump terhadap Putin, setelah sebelumnya ia seringkali mendukung posisi Rusia dan meminta banyak konsesi dari Zelensky. Sikap ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa.
Lihat juga Video: Ketegangan Rusia-Ukraina Meningkat, Zelensky Tuduh Putin Ingin Memperpanjang Perang
Posting Komentar