Trump menyatakan di akun media sosialnya, "China bermain salah, mereka panik! Satu hal yang tidak bisa mereka lakukan!" Menurutnya, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambilnya selama ini telah memberikan hasil yang positif.
Trump juga mengklaim bahwa jumlah lapangan kerja di AS mengalami lonjakan, dengan perekrutan yang melampaui ekspektasi pada bulan Maret 2025. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa sebanyak 228.000 pekerjaan baru tercipta, jauh melebihi prediksi yang hanya mengharapkan 130.000 pekerjaan.
Namun, meskipun ada peningkatan dalam angka pekerjaan, tingkat pengangguran sedikit naik menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,1% pada bulan Februari. Pendapatan per jam rata-rata juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,3%, mencapai USD 36.
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan pekerjaan mencakup transportasi, kesehatan, dan perdagangan. Meskipun demikian, para analis memperingatkan bahwa situasi ini dapat berubah seiring dengan penerapan tarif baru dan pemangkasan anggaran pemerintah.
Reaksi China terhadap Kebijakan Trump
Menurut laporan dari CNN, Trump telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 34% pada semua barang yang diimpor dari China. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah yang dapat memperburuk ketegangan perdagangan antara dua negara besar tersebut.
Pemerintah China mengecam tindakan Trump, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap hak dan kepentingan mereka. Sebagai respons, mereka akan mulai menerapkan tarif 34% untuk semua barang dari AS mulai 10 April.
Sejak menjabat kembali pada Januari 2025, Trump telah mengenakan dua tahap tarif tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China, yang dijelaskan oleh Gedung Putih sebagai langkah untuk memerangi aliran fentanil ilegal dari China ke AS. Dengan tarif baru ini, barang-barang dari China akan dikenakan tarif efektif sebesar 54%.
Ketegangan perdagangan antara AS dan China terus memanas, dan langkah-langkah yang diambil oleh kedua belah pihak menunjukkan bahwa situasi ini mungkin akan berlanjut. Pengamat ekonomi akan terus memantau dampak dari kebijakan ini terhadap perekonomian global.
Posting Komentar