Sejak Desember 2024, ketika pemerintah mengumumkan daftar perusahaan yang memenangkan kontrak penjualan obat ke rumah sakit, perdebatan ini semakin memanas. Sebagian besar perusahaan yang terlibat adalah produsen obat generik lokal. Pada Januari 2025, seorang direktur rumah sakit di Shanghai, Zheng Minhua, mengungkapkan kekhawatirannya tentang berbagai masalah terkait obat generik dalam sebuah wawancara yang viral.
Reaksi Publik
Kekhawatiran terhadap obat generik semakin meningkat di kalangan masyarakat. Banyak yang berbagi pengalaman buruk dengan obat-obatan tersebut, menganggap bahwa mereka tidak efektif. Pengguna media sosial seperti Weibo dan Xiaohongshu melaporkan bahwa mereka lebih memilih obat bermerek daripada versi generik, meskipun harganya lebih mahal.
Sistem pengadaan obat yang diperkenalkan pada 2018 bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran pemerintah. Namun, proses tender yang ketat telah menciptakan persaingan yang tidak sehat, di mana beberapa produsen menawarkan harga sangat rendah, yang berpotensi mengorbankan kualitas obat.
Banyak dokter dan ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatiran bahwa harga pengadaan yang rendah membuat perusahaan mengambil jalan pintas dalam produksi, sehingga memengaruhi efektivitas obat. Ini ditambah dengan laporan tentang beredarnya obat palsu yang semakin memperburuk situasi.
Upaya Perbaikan
Pihak berwenang di China berusaha untuk memperbaiki citra sistem pengadaan obat generik dengan meningkatkan pengawasan dan kontrol kualitas. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap obat generik.
Kontroversi ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi oleh sistem kesehatan China. Dengan populasi yang menua dan biaya kesehatan yang terus meningkat, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa obat yang tersedia aman dan efektif. Keterbukaan dalam proses pengadaan dan peningkatan standar kualitas menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
Posting Komentar