Ahmed al-Sharaa: Dari Teroris Menjadi Pemimpin Suriah

INTERNASIONAL - Ahmed al-Sharaa, yang sebelumnya pernah terafiliasi dengan Al-Qaeda dan dicap sebagai teroris, kini menjabat sebagai Presiden transisi Suriah setelah penggulingan Bashar al-Assad. Langkah ini mengubah statusnya menjadi kepala negara yang sah, berbeda jauh dari citranya di masa lalu.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Turki telah mulai menjalin hubungan diplomatik dengan al-Sharaa. Kebijakan AS yang sebelumnya menawarkan hadiah $10 juta untuk penangkapannya kini telah dibatalkan.

Jejak Tokoh-Tokoh Sejarah

Al-Sharaa bukanlah satu-satunya tokoh yang mengalami perubahan drastis dalam citra publik. Berikut adalah beberapa contoh pemimpin lainnya yang juga memiliki latar belakang serupa:

Menachem Begin:

Pemimpin Irgun yang menjadi Perdana Menteri Israel dan peraih Nobel Perdamaian setelah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1978.

Yasser Arafat:

Mantan pemimpin PLO yang dikenal sebagai "pejuang kemerdekaan" dan meraih Nobel Perdamaian setelah menandatangani Perjanjian Oslo pada 1993.

Martin McGuinness:

Mantan komandan IRA yang terlibat dalam Perjanjian Jumat Agung dan kemudian menjabat sebagai Wakil Menteri Pertama Irlandia Utara.

Gustavo Petro:

Mantan anggota kelompok gerilya M-19 yang terpilih sebagai Presiden Kolombia pada 2022 setelah menjalani karier politik yang panjang.

Kesimpulan

Perubahan citra Ahmed al-Sharaa dari teroris menjadi presiden menunjukkan dinamika politik yang kompleks dan bagaimana sejarah dapat membentuk kembali persepsi publik terhadap seseorang. Seiring berjalannya waktu, al-Sharaa berusaha untuk membangun legitimasi dan menciptakan stabilitas di Suriah.

Posting Komentar