Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menyatakan bahwa saat ini belum ada langkah konkret yang diambil terkait penerapan diskon tarif listrik tersebut. Kebijakan ini masih dalam proses pembahasan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan oleh karena itu, Kementerian ESDM belum dapat memberikan rekomendasi lebih lanjut kepada PT PLN (Persero).
"Belum ada rekomendasi lanjutan ke PLN. Prosesnya harus melalui Menko (Airlangga) terlebih dahulu sebelum sampai ke kami," ungkap Jisman saat ditemui di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, pada Senin (2/6/2025).
Jisman juga menambahkan bahwa hari ini diharapkan akan ada rapat antara Presiden Prabowo dan para menteri untuk membahas kebijakan ini. Ia menjanjikan bahwa informasi lebih lanjut mengenai rencana diskon tarif listrik akan disampaikan setelah rapat tersebut berlangsung.
"Dari bapak Presiden akan ada ratas, setelah itu baru Kemenko, lalu kami, dan akhirnya PLN. Jadi kita tunggu saja," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, pemerintah berencana untuk memberikan diskon tarif listrik 50% pada bulan Juni dan Juli 2025. Diskon ini ditargetkan untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik 1.300 VA ke bawah.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ia belum mendapat informasi mengenai kebijakan diskon tarif listrik ini. Ia menekankan pentingnya adanya diskusi dengan kementerian terkait sebelum keputusan diambil.
"Biasanya, jika ada kebijakan pemotongan tarif, akan ada pembahasan terlebih dahulu dengan Kementerian ESDM. Saya belum mendapatkan laporan mengenai diskon tarif listrik ini," jelas Bahlil saat konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (26/5).
Posting Komentar