Inter Milan, klub yang dibela Acerbi, baru saja mengalami kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain dalam final Liga Champions yang berlangsung pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Dalam pertandingan yang sangat menentukan tersebut, Acerbi bermain sepenuhnya, namun hasil pahit tersebut meninggalkan dampak yang mendalam, tidak hanya bagi tim, tetapi juga bagi dirinya secara pribadi. Meskipun namanya terdaftar dalam skuad untuk menghadapi Norwegia dan Moldova dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Acerbi memilih untuk tidak bergabung dengan tim nasional.
Sebelum pengumuman ini, ada spekulasi bahwa keputusan Acerbi mungkin dipicu oleh kekalahan timnya dari PSG, yang dianggap sebagai salah satu hasil terburuk dalam sejarah klub. Namun, ia dengan tegas membantah anggapan tersebut. "Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memberi tahu pelatih hari ini bahwa saya tidak akan menerima panggilan ke tim nasional. Ini adalah keputusan yang sulit, karena mengenakan seragam Azzurri selalu menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi saya," tulis Acerbi dalam unggahannya.
Lebih lanjut, Acerbi menjelaskan bahwa saat ini ia tidak merasakan kedamaian untuk melanjutkan perjalanan di tim nasional. "Saya menuntut rasa hormat. Jika rasa hormat ini tidak ada dari pihak yang seharusnya memimpin kelompok, maka saya lebih memilih untuk mundur," ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Acerbi tidak hanya mempertimbangkan faktor teknis atau performa di lapangan, tetapi juga aspek hubungan dan komunikasi yang harus terjalin dengan baik antara pemain dan pelatih.
Dalam pernyataannya, Acerbi juga menegaskan bahwa ia bukanlah orang yang ingin mempertahankan jabatan di tim nasional tanpa adanya rasa saling menghormati. "Saya selalu memberikan segalanya, tetapi saya tidak akan bertahan di tempat yang tidak lagi saya inginkan. Jelas bahwa saya bukan bagian dari proyek pelatih," tambahnya. Ini mencerminkan sikap profesionalisme yang tinggi, di mana ia lebih memilih untuk mundur daripada terjebak dalam situasi yang tidak nyaman.
Keputusan Acerbi ini tentunya menjadi sorotan banyak pihak, terutama di kalangan penggemar sepak bola Italia. Banyak yang menganggap langkah ini sebagai tindakan berani yang menunjukkan integritas seorang atlet. Di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan dampak keputusan ini terhadap skuad Azzurri, yang saat ini tengah berjuang untuk meraih tempat di Piala Dunia 2026.
"Acerbi adalah pemain yang berpengalaman dan memiliki kontribusi besar bagi tim. Namun, keputusan ini menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih besar di dalam tim yang perlu diselesaikan," kata seorang analis sepak bola.
Meskipun memilih untuk mundur, Acerbi menekankan bahwa ia tetap mendukung tim nasional. "Saya mendoakan yang terbaik untuk tim nasional, dan seperti rekan-rekan setim saya, saya akan terus mendukung mereka dengan dedikasi yang sama seperti yang selalu saya tunjukkan di lapangan," ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun ia tidak lagi menjadi bagian dari skuad, semangatnya untuk mendukung tim tetap ada.
Keputusan Francesco Acerbi untuk menolak panggilan Timnas Italia adalah contoh nyata dari seorang atlet yang mengutamakan prinsip dan rasa hormat dalam kariernya. Dalam dunia sepak bola yang sering kali dipenuhi dengan tekanan dan tuntutan, keberanian untuk mengambil langkah mundur demi kebaikan diri sendiri dan tim adalah sesuatu yang patut dihargai.
Posting Komentar