Leicester City membuka laga dengan semangat tinggi dan berhasil mencetak gol pertama melalui Bobby De Cordova-Reid pada menit ke-35. Gol tersebut terjadi setelah serangan cepat yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Manchester United. Keunggulan ini membuat para pemain Leicester percaya diri dan mampu menahan serangan dari Setan Merah hingga babak pertama berakhir.
Namun, di babak kedua, Manchester United mulai menunjukkan dominasi mereka. Joshua Zirkzee mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-75, memanfaatkan umpan silang yang kurang terjaga oleh pertahanan Leicester. Gol ini membuat suasana di stadion semakin panas, dengan pendukung Manchester United bersorak gembira.
Kontroversi Gol Offside
Drama puncak terjadi pada masa injury time ketika Harry Maguire mencetak gol yang menjadi sorotan utama. Gol ini terjadi setelah Maguire menyambut umpan dari Bruno Fernandes yang berasal dari tendangan bebas. Namun, posisi Maguire saat mencetak gol tersebut dianggap offside oleh banyak pihak. Keputusan ini semakin kontroversial karena VAR tidak diterapkan dalam pertandingan ini, mengingat FA telah memutuskan untuk menggunakan teknologi tersebut hanya mulai dari babak kelima Piala FA.
Menyusul gol tersebut, suasana di lapangan menjadi tegang. Para pemain Leicester merasa dirugikan, dan manajer mereka, Ruud van Nistelrooy, menyatakan bahwa keputusan wasit sangat sulit diterima. "Kami tidak kalah karena momentum Fergie Time, tetapi karena keputusan offside yang jelas. Ini adalah kesalahan yang seharusnya bisa dihindari," ujarnya dalam wawancara dengan ITV, yang juga dikutip oleh BBC.
Reaksi Manajer dan Pemain
Van Nistelrooy menambahkan, "VAR seharusnya ada untuk membantu mengurangi kesalahan seperti ini. Kami berhak mendapatkan hasil yang lebih baik dan layak untuk berimbang di akhir pertandingan." Ia juga menekankan pentingnya keadilan dalam sepak bola dan bagaimana keputusan yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil akhir.
Para pemain Leicester, yang terlihat frustrasi, juga menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan tersebut. Mereka merasa bahwa tim mereka telah berjuang keras dan layak mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pertandingan.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Leicester City, yang kini harus mengalihkan fokus mereka ke kompetisi lain. Meskipun tersingkir dari Piala FA, tim ini diharapkan dapat bangkit dan menunjukkan performa yang lebih baik di laga-laga mendatang. Kontroversi ini juga menjadi bahan perdebatan di kalangan penggemar dan analis sepak bola, yang berharap agar teknologi VAR dapat diterapkan secara konsisten untuk memastikan keadilan dalam setiap pertandingan.
Posting Komentar